Rumah Adat DKI Jakarta
Rumah Betawi atau Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
METIF -DKI Jakarta yakni salah satu Kota Terbesar di Indonesia, dan sekaligus sebagai Ibukota Negara Indonesia, nah menyerupai apa klarifikasi sekomplitnya mari kita simak bahu-membahu penjelasannya diberikut ini :
1. Rumah Adat DKI Jakarta-Rumah Betawi/Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
DKI Jakarta mempunyai rumah etika yang terbilang cukup unik, keunikan tersebut tampak pada struktur halamannya yang cukup luas, hal tersebut mengandung pengertian dan klarifikasi filosofi bahwa wilayah yang lebih banyak didominasi penduduknya yakni suku betawi ini secara umum simpel mendapatkan tamu atau pendatang yang tiba dari wilayah luar daerah.
Beberapa keunikan Rumah kebaya ini juga tampak pada sebuah sumur keluarga yang biasanya berada di bab depan rumah, selain itu pemakan bagi sanak keluarga biasanya berada di samping rumah, keunikan lain juga tampak pada penyekat rumah yang di buat tidak permanen, dalam artian penyekat ini sewaktu waktu sanggup digeser atau di rubah sesuai dengan keadaan yang di butuhkan.
2. Ciri-ciri dan Nilai Filosofi Rumah Betawi atau Rumah Kebaya DKI Jakarta.
Terdapat beberapa ciri-ciri yang khas dan juga pengertian dan klarifikasi filosofi yang terdapat pada Rumah Adat Betawi “Rumah Kebaya” ini, ciri tersebut yakni :
a. Tampak pada model pintu serta jendela yang di kompliti dengan jalusi atau lubang angin yang tersusun secara horizontal, adapun fungsi dari jalusi itu selain sebagai ornament hiasan juga difungsikan sebagai pengatur udara atau sirkulasai udara di dalam rumah tersebut.
b. Daun pintu serta daun jendela nya didesain multi, dalam artian sanggup dibuka dan tutup ke sisi luar atau sisi dalam.
c. Pada tepi rumah terdapat beberapa hiasan berupa ukiran, dan pada bab atapnya berhiaskan gesekan dengan motif bentuk kebaya.
Pada bab teras rumah betawi ini selalu didiberi pagar dengan tujuan mencegah fauna peliharaan menyerupai masuk dan mengotori jogan ke rumah kebaya ini, pagar yang dipasang pada rumah kebaya tersebut juga mempunyai filosofi, yaitu kendatipun masyarakat betawi terbuka akan segala tamu atau pendatang dari luar, namun masyarakat betawi juga tidak mengijinkan pendatang yang membawa efek jelek dan apalagi membawa aliran yang tidak sesuai dengan etika setempat serta kaidah aliran Islam.
3. Fungsi Rumah Betawi/Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
Secara Rumah Betawi atau Rumah Kebaya ini berfungsi sebagai tempat tinggal, tiap-tiap ruangan yang dimiliki rumah ini mempunyai fungsi dan masing-masing, berdasarkan sifatnya rumah Rumah Betawi mempunyai dua bab utama yaitu rumah bab depan dimana rumah tersebut bersifat semi umum atau siapa saja boleh berada ditempat tersebut akan tetapi melalui izin dari pemilik rumah, selain itu juga ada rumah bab belakang , dimana bab yang satu ini mempunyai sifat yang sangat privasi atau eksklusif sehingga tidak tiruana orang boleh memasuki ruangan tersebut.
Adapun ruangan-ruangan lain berdasarkan fungsinya diantaranya yakni ruangan sebagai diberikut ;
a. Ruang Teras
Pada bab depan ini terdapat teras atau jogan yang biasanya berfungsi sebagai tempat berkumpul sekaligus bersantai bagi anggota keluarga, teras atau jogan ini selalu terjaga kemembersihkanannya hal tersebut bertujuan sebagai wujud penghormatan bagi para tamu yang tiba berkunjung kerumah ini.
b. Ruang Paseban.
b. Ruang Paseban.
Ruangan paseban ini terletak di bab samping pintu masuk rumah, biasanya ruangan tersebut digunakan sebagai tempat diberibadah, atau shalat, namun kalau ada tamu yang datang, dan ingin menginap maka ruangan paseban ini yang digunakan sebagai ruangan untuk tamu yang akan menginap, adapun keunikan yang dimiliki ruangan ini yakni pada bab pintunya terdapat gesekan dan pada sisi-sisi atap didiberi hiasan berupa renda yang tersusun secara apik.
c. Ruang Pangkeng.
c. Ruang Pangkeng.
Ruangan Pangkeng yakni sebuah ruang yang bersifat keluarga , ruangan ini dibatasi dengan dinding-dinding kamar, dan pada ruangan ini juga terdapat sebuah meja makan serta lemari perabot yang biasa difungsikan sebagai tempat menyimpan pernak pernik perabotan rumah tangga.
d. Ruang Kamar Tidur.
Pada rumah ini juga di kompliti sejumlah kamar tidur, dan banyaknya kamar ini di sesuaikan dengan kebutuhan ataupun jumlah anggota keluarga yang menpeduli rumah tersebut. Namun secara umum biasanya rumah ini mempunyai kamar ludang keringh dari tiga kamar.
e. Ruang Srondoyan.
Ruangan yang diberikutnya yakni ruangan Srondoyan atau ruang dapur, menyerupai halnya dapur pada umumnya dimana pada ruangan ini terdapat beberapa perabotan atau peralatan memasak, serta terdapat juga amben yang diberisi materi pangan serta peralatan bertani.
4. Struktur Rumah Betawi/Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
Adapun struktur rumah betawi atau sering juga disebut dengan nama rumah kebaya serta rumah gudang ini pembuatannya secara umum yakni dari bahan-bahan alam diantaranya yakni kayu jati, kayu gowok serta kayu kecapi, dimana kayu-kayu tersebut mempunyai struktur berpengaruh dan tahan lama.
Dan bahan-bahan kayu tersebut digunakan sebagai materi dasar pembuatan dinding, tiang rangka atap daun pintu daun jendela dan lain sebagainya.
Selain bahan-bahan kayu, rumah etika betawi juga di buat dengan materi batu, watu yang digunakan yakni watu kali atau watu sungai, batu-batu tersebut digunakan untuk bab pondasi rumah, dan tersusun dengan system umpak, system umpak ini yakni susunan ukuran watu yang tersusun semangkin ke atas semakin besar, sedangkan maksud serta tujuan batu-batu yang terpasang pada bab bawah tiang rumah ini tak lain yakni supaya tiang rumah tersebut tidak simpel lapuk tidak sengaja air.
Sedangkan pada bab atap rumah terbuat dari beberapa bahan, bab rangka terbuat dari kayu jati, kecapi, gowok atau yang sejenisnya, kayu gowok biasanya digunakan pada bab laso, kuda-kuda rumah dari kayu kecapi, bab reng dibentuk dari bambu serta atap nya dibentuk dari daun alang-alang, namun sekarang sudah banyak pula yang dibentuk dari materi genting.
Untuk rangka atap rumah ini tersusun memakai beberapa material. Kerangkanya disusun dari kayu kecapi untuk kuda-kuda, kayu nangka untuk balok tepi, kayu gowok untuk kaso, bambu untuk reng-nya.
Nah itulah tadi beberapa klarifikasi tentang Ciri-ciri Fungsi dan Keunikan Rumah Adat DKI Jakarta, semoga berguna bagi tiruana pembaca dan salam METIF Media Edukatif.
Advertisement