Permainan Tradisional Khas Riau – Canang
Permainan canang pada awalnya berkembang dilingkungan masyarakat nelayan dan juga masyarakat di pedesaan yang dalam kesehariannya bekerja berladang atau berkebun, materi permainan ini juga tergolong simpel ditemukan, yaitu terbuat dari dua potong batang kayu dengan diameter 1 cm hingga 2 cm, selain dari kayu sanggup juga dibentuk memakai materi rotan maupun bambu.
Kemudian permainan ini berkembang dan digemari oleh belum dewasa kaum darah biru terutama putera-putera. Datuk pada sekitar era ke delapan Masehi. Tidaklah mengherankan jikalau kemudian permainan ini tidak hanya terdapat di perkampungan tetapi juga di halaman halaman rumah Datuk-Datuk atau kaum darah biru lainnya. Atau sanggup juga dengan kaum darah biru yang mengajak belum dewasa kampung untuk ikut bermain, hal ini mungkin alasannya ialah mereka kekurangan personil.
Kemudian permainan ini semakin berkembang hingga masuk pada zaman sekolahan. Sedangkan di beberapa daerah atau tempat lain juga ada permainan yang serupa ini, ada yang menyebutnya Patok Lele atau Tuk Lele. Pada pada dasarnya permainan ini hampir sama, kalaupun ada perbedaan tidaklah begitu banyak.
Kemudian permainan ini semakin berkembang hingga masuk pada zaman sekolahan. Sedangkan di beberapa daerah atau tempat lain juga ada permainan yang serupa ini, ada yang menyebutnya Patok Lele atau Tuk Lele. Pada pada dasarnya permainan ini hampir sama, kalaupun ada perbedaan tidaklah begitu banyak.
Main canang ialah permainan rakyat untuk mengisi waktu senggang di sore hari yang dimainkan anak pria bahkan juga dimainkan orang dewasa. Ada pula yang dimainkan oleh. anak perempuan. Dahulunya dalam perayaan hari-hari tertentu selalu diisi dengan kemeriahan para belum dewasa atau pemuda
bermain canang. Permainan ini sangat digemari meskipun dianggap sangat berbahaya, alasannya ialah pemainnya memakai potongan kayu yang dipukul keras hingga melanting jauh.
Jika lantingan anak kayu atau anak canang itu mengenai mata, atau bab badan lain sanggup berbahaya. Sehingga, sebagian orang bau tanah melarang anak-anaknya untuk bermain canang. Namun main canang tetap menyenangkan asalkan para pemainnya berhati-hati dan menjaga keselamatan din selama bermain.
Cara menciptakan induk canang yaitu siapkan ranting kayu atau bambu yang berukuran diameter 2-3 cm kemudian potong sepanjang kurang ludang keringh 30-50 cm. Untuk menciptakan anak canang potong bambu atau kayu yang sama dengan panjang sepertiga induk canang.
Demikianlah klarifikasi tentang Permainan canang khas Riau kali ini, biar mempunyai kegunaan salam METIF .
Advertisement