'/> Sejarah Perkembangan Batik Khas Melayu Riau

Info Populer 2022

Sejarah Perkembangan Batik Khas Melayu Riau

Sejarah Perkembangan Batik Khas Melayu Riau
Sejarah Perkembangan Batik Khas Melayu Riau
Batik Melayu Riau- Batik Tabir

METIF -Menurut Sejarah, corak batik khas Riua yang memang sudah ada semenjak kerajaan Daik Lingga melayu kuno sekitar abd 18-19 tepatnya di tempat yang kini dikenal dengan Provinsi Kepulauan Riau. Batik yang ada pada masa kerajaan Lingga ini pembuatannya tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna, akan tetapi proses pewarna perak dan kuning dengan cara dicap pada materi kain menggunakan perunggu yang bercorak khas melayu. Dan pada umumnya jenis kain yang dipakai sebagai materi baku batik ini ialah dari jenis kain sutra dengan kualitas tinggi.

Seiring perkembangan jaman, kain batik dengan materi logam perunggu ini sudah mulai ditinggalkan dan mulai beralih ke materi kayu lunak yang sering disebut dengan istilah kerajinan kain telepuk. Adapun kain telepuk itu sendiri berarti mempunyai arti motif bunga pada kain, perkembangan batik telepku sedikit banyak mendapat efek pada budaya India masa lalu, dan sampai ketika ini belum di ketahui pula semenjak kapan efek kebudayaan india tersebut ke wilayah Sumatera atau yang pada jaman lampau di sebut dengan nama Swarnadwipa atau swarnabhumi atau serendib.

Pada tahun 1985 silam, Dinas Propinsi Riau melaksanakan upaya untuk membudayakan kembali budaya Batik Riau dengan cara memdiberikan pembinaan membatik ke masyarakat yang ada di Provinsi Riau, dan kala itu teknik atau cara pembuatan Batik Riau sama dengan proses pembuatan batik yang umum di gunakan di pulau Jawa, yaitu menggunakan alat yang disebut canting sebagai komponen utama dalam menciptakan motif-motif batik, perbedaannya dengan batik dari Jawa ialah tampak dari jenis motif batik yang tercipta pada bidang kain batik tulis khas Riau, dan motif batik khas Riau ini corak atau motif nya sanggup diangkat atau diambil dari motif tenun melayu Riau.

Perkembangan Batik Melayu riau di tahun 1990-an, Batik Selerang sudah mulai banyak  dikenal sebagai batik khas Melayu Riau, namun eksistensi batik selerang tersebut mulai lesu, hal ini disebabkan oleh pangsa pasar yang kurang bernafsu terhadap produk batik tersebut.

Perjalanan evolusi motif batik khas Riau sudah dimulai semenjak kepemerintahan SBY yang mana pada masa itu batik sudah mulai dipromosikan sebagai karya warisan budaya nusantara yang harus tetap terjaga kelestariannya, dan masa itu segenap unsur pemerintah mengajak masyarakat untuk mengenakan batik pada setiap acara sehari-hari maupun pada ketika bekerja, disini tugas pemerintah sangat penting dalam rangka turut memajukan industri kreatif terutama melestarikan warisan-warisan budaya nusantara biar tetap lestari serta menjadi icon penting di setiap tempat masing-masing.

Dengan melalui mengembangkan fase perkembangan batik khas riau maka  seiring perkembangannya kreativitas para perajin untuk menerbitkan motif-motif batik gres yang mulai muncul dan corak motif nya kian mengikuti musim fashion kekinian yang mungkin akan praktis di terima oleh pasar, walaupun desain atau pun corak batik di buat ludang keringh modern namun tetap tidak meninggalkan ciri khas utama dari batik riau itu sendiri, sampai sejalan nya waktu karenanya menghasilkan suatu teladan motif batik gres dengan menerapkan tema - tabir belang khas budaya melayu Riau dengan corak garis memanjang mulai dari potongan atas sampai ke potongan bawah tak lupa pula disertakan unsur motif Melayu Riau, ornamen utama yang menempel pada tabir pelaminan khas Melayu Riau,  dan selanjutnya motif batik tersebut dikembangkan lagi menjadi motif batik khas riau yang kemunculannya menggunakan motif-motif tumbuhan, motif tersebut berupa bunga atau kembang yaitu, Cempaka, Sosoum, bunga Bintang, serta Kenduduk, perjalanan batik khas Riau terus berkembang sampai karenanya dikenal juga  dengan nama ”Batik Tabir”.

Dan kini sudah mulai banyak bermunculan produsen batik khas Riau, diantaranya ialah Batik Lancang Kuning (atau Batik Tulis) yang di produksi oleh seorang pengrajin berjulukan Ibu Sudirah.
Tanjung Sari (kain Batik Tulis) yang di produksi oleh seorang pengrajin berjulukan Ibu tanjung Motif Batik Riau.

Cirikhas batik-batik dari pulau Jawa selalu didominasi menggunakan warna lembut dan kalem, hal tersebut berbeda dengan yang di miliki oleh Provinsi Riau, dimana batik khas riau Batik Tabir corak nya condong memaki kombinasi warna-warna yang cerah, dan corak maupun motif dari batik riau yang sudah banyak diproduksi kebanyakan ialah yang bertema tumbuh-tumbuhan dan tidak akan pernah kita temui jenis Batik Tabir yang menggunakan motif yang diangkat dari kehidupan menyerupai fauna maupun insan hal tersebut lantaran berkaitan dengan esensi warna cerah itu sendiri, motif motif batik yang banyak di gunakan di provinsi riau ialah motif Bungo Kesumbo , Bunga Tanjung, Bunga Matahari Kaluk Berlapis dan Bunga Cempaka. 

Beberapa upaya atau pemberian terhadap motif Batik khas Riau serta mengakibatkan batik tersebut sebagai ciri khas serta menjaga eksistensi yaitu dengan cara mendapat akta hak paten atau hak atas kekayaan intelektual motif batik nya, berbagai asa serta minat yang melambung tinggi terhadap produk batik dari Bumi Lancang Kuning untuk menjadi salah satu potongan dari kekayaan budaya Indonesia dimasa kini sampai mas yang akan datang.

Berikut ini terdapat 39 khas riau, dan merupakan Jenis motif atau corak Batik Khas Riau yakni Batik Tabir Riau yang Sudah Mempunyai Hak kekayaan Intelektual :

Motif Batik Khas Riau :
Kuntum Mekar Tajuk Bersusun, Kuntum Mekar Melambai, Bunga Matahari Keluk Berlapis, Sari Bertabur Kuntum Penuh, Bunga Kundur Putri Bangsawan, Bunga Bintang Hias Bersiku, Bunga Bertabur Tangkai Penuh, Kuntum Penuh Tajuk Melambai, Kuntum Mekar Kembang Bertabur, Kembang Berisi Tampak Lima,Bintang-Bintang Mekar Berseling, Bunga Matahari Mutiara Bersusun, Kuntum Berangkai Mekar Penuh, Bunga Mekar Kuntum Bersanding, Kembang Semangat Tajuk Bidadari, Kuntum Muda Kelopak Daun, Kusuma Mekar Bertangkup, Kembang Berhias Tumpang Tindih, Kembang Penuh Wajik Bersambung, Kuntum Bersusun Pennuh, Kembang Terkulai Bintang Bertabur,
Kembang Bersusun Kuntum Terkulai, Mekar Kesuma Daun Bertindih, Kuntum Berhias Kuntum Muda, Kuntum Bercabang Bintang Bintang, Kuntum Mekar Wajik Bersusun, Bunga Matahari Bertabur Kuntum, Bunga Kapas Putri Berhias, Dayang Daun Kembang, Siku-Siku Kelopak Bersusun, Kuntum Mekar Jalur Berhias, Bunga Penuh Awan Jingga, Daun Paku Buluh Bertunas, Kembang Penuh Siku Beradu dan Wajik Susun Bertabur Anak.


Nah itulah tadi artikel ihwal Sejarah Perkembangan Batik Khas Melayu Riau kali ini, semoga berguna dan salam METIF-.
Advertisement

Iklan Sidebar